Aku mencintai bayangan , yah
bayangan . Bayangan yang bisa membuat aku terbuai dalam lamunan , bayangan yang
mampu memutar balikkan logika akal sehat ku , dan bayangan itu adalah kamu ,
yah kamu , kamu lah bayangan yang selama ini menari-nari dalam benak ku , dan
kamu lah bayangan yang kini menghiasi hari-hariku. Lembut tutur sapa mu ,
semerbak harum tubuh mu , elok nan menawan paras wajah mu , kini datang
menghampiri dan membayangiku . Yah engkau lah bayangan itu , engkau lah bayangan
yang selama ini aku impikan , engkau lah bayangan yang selama ini kunanti , dan
bayangan itu adalah kamu , yah kamu , kamu lah bayangan itu.
Bayangan mu laksana badai yang
menerpa pikiranku , menghempaskan dan memutar balikkan kenyataan akal sehatku ,
yah kau , engkau lah bayangan itu , bayangan yang laksana halilintar menyambar
denyut nadiku , menghantarkan ribuan tusukan menghantam jantungku , memacu
keras aliran darah ditubuhku dan menerbangkan khayalku merasuki kalbu , kau yah
engkau yang ada disana , tanpa kau sadari kau telah menjadikan aku terbuai
dialam mimpi , kau yah engkau yang disana tanpa kau ingin kan kau telah membuat
aku telena dalam lamunan.
Benarkah aku mencintai nya ?
benarkah aku mencintai bayangan yang terlalu jauh untuk ku rengkuh ? benarkah
aku mencintai bayangan yang terlalu anggun untuk ku sentuh ? duhai engkau yang
disana , anggun sikapmu menjadikanku semakin tak berdaya , yah engkau yang ada
disana , mengapa kini engkau hadir hanya dialam mimpiku saja ? hei
engkau yang disana , tanpa kau sadari kini aku mengharapkan mu dalam gelisah ,
duhai engkau yang ada disana , buyarkan lamunku dengan sikap mu yang manja .
Benarkah aku mencintai nya?
Oleh ; Wisnu Dewa Wardhana
www.kompasiana.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar